Buat kamu yang suka jalan-jalan sambil belajar sejarah dan spiritualitas, wisata religi dan sejarah ke Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin adalah destinasi yang wajib masuk bucket list. Masjid ini bukan cuma tempat ibadah biasa, tapi salah satu situs Islam tertua di Kalimantan Selatan. Dibangun lebih dari tiga abad lalu, tempat ini masih berdiri gagah sebagai simbol awal mula masuknya Islam ke Tanah Banjar.
Wisata religi dan sejarah ke Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin cocok banget buat kamu yang pengen dapet pengalaman religi, tapi juga penasaran sama arsitektur lokal dan cerita raja pertama Banjar yang masuk Islam. Lokasinya pun strategis banget—masih di kawasan kota Banjarmasin, jadi gampang dijangkau dan punya akses wisata sungai yang ikonik.
Masjid Sultan Suriansyah: Simbol Dakwah Awal di Tanah Banjar
Saat kamu memulai wisata religi dan sejarah ke Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin, kamu akan diajak menyusuri lorong waktu ke masa Kesultanan Banjar. Masjid ini dibangun sekitar tahun 1526 oleh Sultan Suriansyah, raja Banjar pertama yang memeluk Islam. Nama masjidnya pun diambil dari nama sang sultan sebagai bentuk penghormatan terhadap dakwah dan kontribusinya dalam menyebarkan ajaran Islam di wilayah Kalimantan.
Bangunan masjid ini unik karena tetap mempertahankan gaya arsitektur Banjar Kuno. Atapnya tumpang tiga, khas rumah panggung Kalimantan, dengan konstruksi dari kayu ulin yang terkenal super tahan lama. Bahkan pondasi masjid ini dulunya dibangun di atas air, sejalan dengan budaya sungai masyarakat Banjar. Perpaduan antara elemen lokal dan fungsi religi ini yang bikin wisata religi dan sejarah ke Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin jadi lebih dari sekadar kunjungan spiritual.
Ciri khas masjid Sultan Suriansyah:
- Atap tumpang tiga dengan ukiran Banjar klasik
- Konstruksi kayu ulin tanpa paku, teknik tradisional zaman dulu
- Mihrab terpisah, sesuai kebiasaan arsitektur Melayu-Islam awal
- Teras luas, cocok buat duduk, refleksi, atau foto-foto
- Lokasi dekat Sungai Kuin, akses mudah via perahu klotok
Gak heran kalau banyak peneliti, sejarawan, dan peziarah datang buat wisata religi dan sejarah ke Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin. Tempat ini bukan hanya landmark spiritual, tapi juga arsip hidup kebudayaan Banjar-Islam.
Ziarah ke Makam Sultan Suriansyah: Menyapa Tokoh Islam Pertama Banjar
Selain ibadah, bagian tak terpisahkan dari wisata religi dan sejarah ke Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin adalah ziarah ke makam Sultan Suriansyah. Makamnya berada tepat di kompleks masjid, sehingga kamu bisa langsung merasakan aura spiritual dari sosok yang jadi pelopor Islamisasi di Kalimantan Selatan. Lokasinya tenang dan terawat, dengan pepohonan rindang yang bikin suasana ziarah makin khusyuk.
Sultan Suriansyah awalnya bernama Pangeran Samudera. Ia memeluk Islam setelah berinteraksi dengan pedagang dan ulama dari Arab dan Gujarat. Setelah itu, ia mengganti nama dan mulai menyebarkan ajaran Islam ke seluruh wilayah Kesultanan Banjar. Ziarah ke makam beliau adalah bentuk penghormatan sekaligus refleksi bagaimana peran kepemimpinan bisa jadi jembatan spiritual dalam sejarah.
Nilai ziarah ke makam Sultan Suriansyah:
- Menyambung sejarah dakwah di Nusantara
- Belajar tentang toleransi dan adaptasi budaya lokal
- Merenungkan nilai kepemimpinan spiritual
- Tempat ideal untuk tadabbur dan doa
- Area ziarah nyaman dan terbuka untuk semua kalangan
Buat kamu yang suka menelusuri jejak para tokoh spiritual Nusantara, wisata religi dan sejarah ke Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin bakal jadi pengalaman yang memperkaya batin dan wawasan.
Arsitektur Banjar Kuno: Gaya Lokal yang Sarat Filosofi
Hal yang bikin wisata religi dan sejarah ke Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin beda dari wisata religi lain adalah desain bangunannya. Arsitektur Banjar kuno bukan hanya soal estetika, tapi juga penuh makna. Setiap bagian masjid ini dirancang untuk mendekatkan manusia pada Tuhan dan alam sekitarnya. Atap tumpang melambangkan tingkatan spiritual, dari dunia ke akhirat.
Konstruksi rumah panggung yang masih dipertahankan mencerminkan adaptasi masyarakat Banjar terhadap lingkungan sungai. Ventilasi alami, tiang-tiang kayu ulin, dan ukiran bertema tumbuhan menunjukkan keharmonisan antara iman, alam, dan budaya. Semua ini jadi bukti bahwa dakwah Islam di Kalimantan tidak mematikan budaya lokal, justru menyatu dan memperkaya.
Unsur arsitektur Banjar di masjid ini:
- Tumpang tiga sebagai simbol spiritualitas bertingkat
- Mihrab terpisah khas Melayu Islam purba
- Rumah panggung dengan kolong terbuka
- Ornamen bunga dan daun sebagai simbol kehidupan
- Tanpa semen atau paku, hanya pakai pasak kayu
Buat kamu yang suka detail dan desain arsitektur, wisata religi dan sejarah ke Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin adalah ladang inspirasi. Bahkan banyak mahasiswa arsitektur datang buat observasi langsung karena masjid ini jadi referensi arsitektur vernakular Islami yang langka.
Rute dan Tips Berkunjung ke Masjid Sultan Suriansyah
Supaya kamu bisa menikmati wisata religi dan sejarah ke Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin dengan maksimal, penting banget tahu cara menuju ke sana. Masjid ini berada di Kelurahan Kuin Utara, sekitar 15–20 menit dari pusat kota Banjarmasin. Aksesnya bisa lewat jalan darat atau jalur sungai dengan naik perahu klotok—opsi yang seru dan khas Banjarmasin banget.
Buat pengalaman total, kamu bisa mulai dari Pasar Terapung di Sungai Barito, lalu lanjut naik klotok ke arah Masjid Sultan Suriansyah. Sepanjang perjalanan, kamu bakal disuguhi pemandangan rumah-rumah apung, aktivitas pasar air, dan suasana pagi khas kota seribu sungai. Ini bukan cuma soal destinasi, tapi juga soal perjalanan spiritual yang menyenangkan.
Tips kunjungan:
- Datang pagi hari biar suasana masih sejuk
- Pakai pakaian sopan dan nyaman untuk ibadah
- Bawa kamera atau HP buat dokumentasi arsitektur
- Sediakan uang tunai buat donasi atau beli suvenir lokal
- Jangan lupa ziarah ke makam dan baca sejarahnya di papan informasi
Dengan kombinasi wisata alam, religi, dan sejarah, wisata religi dan sejarah ke Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin bakal jadi pengalaman yang kaya dan bermakna. Cocok buat solo trip, family trip, atau edukasi sekolah.
Masjid Ini Masih Hidup: Bukan Sekadar Bangunan Tua
Banyak yang salah kaprah, mengira wisata religi dan sejarah ke Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin hanya buat nostalgia. Padahal, masjid ini masih aktif digunakan sebagai tempat ibadah warga sekitar. Salat berjamaah, pengajian, dan acara keagamaan rutin digelar di sini. Ini bikin atmosfer masjid tetap hidup, bukan museum yang statis.
Hal ini juga nunjukin bahwa sejarah bukan cuma buat dikenang, tapi dijaga dan dijalani. Masyarakat sekitar turut berperan aktif merawat masjid ini agar tetap jadi pusat spiritual dan budaya. Kamu bisa ngobrol dengan warga, tanya-tanya sejarah lokal, atau bahkan ikut salat berjamaah bareng mereka. Interaksi ini bikin kunjungan kamu makin berkesan.
Aktivitas spiritual yang masih berjalan:
- Salat lima waktu dan Jumat berjamaah
- Pengajian rutin anak-anak dan dewasa
- Kajian sejarah dan dakwah komunitas
- Event keagamaan seperti Maulid dan Isra Mi’raj
- Ziarah terbuka dan edukasi pelajar
Dengan aura yang tetap hidup dan fungsional, wisata religi dan sejarah ke Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin bukan cuma tentang bangunan tua, tapi tentang warisan yang masih tumbuh di hati umat.
Penutup: Masjid, Sungai, dan Warisan yang Harus Dijaga
Akhir kata, wisata religi dan sejarah ke Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin adalah paket lengkap antara spiritualitas, sejarah, budaya, dan keindahan lokal. Di tempat ini, kamu gak cuma belajar tentang masa lalu, tapi juga mengalami kehidupan masyarakat Banjar hari ini yang tetap setia pada akar Islamnya.
Masjid Sultan Suriansyah jadi bukti bahwa Islam bisa tumbuh tanpa menghapus budaya lokal. Justru, ia menyatu, beradaptasi, dan memperkuat identitas komunitas. Dari arsitektur, aktivitas religi, sampai kisah Sultan Suriansyah, semuanya memperkaya pemahaman kita tentang Islam Nusantara yang damai dan berakar kuat.
Jadi, kalau kamu lagi di Kalimantan Selatan atau punya rencana ke Banjarmasin, jangan lupa sempatkan diri untuk wisata religi dan sejarah ke Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin. Siapa tahu, di tengah tenangnya aliran Sungai Kuin dan kokohnya kayu ulin masjid, kamu bisa nemuin ketenangan hati dan pelajaran hidup yang gak bisa didapetin dari buku.